Rabu, 27 Juli 2016

REZEKI ALLAH TAK KAN KEMANA.

. Seorang ulama dari Suriah bercerita tentang do'a yg selalu ia lantunkan. Ia selalu mengucapkan do'a seperti berikut ini... ( ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺭﺯﻗﻨﺎ ﻛﻤﺎ ﺗﺮﺯﻕ ﺍﻟﺒﻐﺎﺙ ) "Ya Allah, berilah aku rezeki sebagaimana Engkau memberi rezeki kepada bughats." Apakah "bughats" itu...? Dan bagaimana kisahnya...? "Bughats" adalah anak burung gagak yg baru menetas. Burung gagak ketika mengerami telurnya akan menetas mengeluarkan anak yg disebut "bughats". Ketika sdh besar dia menjadi gagak (gurab). Apa perbedaan antara bughats & gurab...? Telah terbukti secara ilmiah, anak burung gagak ketika baru menetas warnanya bukan hitam seperti induknya, karena ia lahir tanpa bulu. Kulitnya berwarna putih.
Di saat induknya menyaksikannya, ia tidak terima itu anaknya, hingga ia tidak mau memberi makan dan minum, lalu mengintainya dari kejauhan saja.

Anak burung kecil malang yang baru keluar dari telur itu tidak mempunyai kemampuan untuk banyak bergerak, apalagi untuk terbang.
Lalu bagaimana ia makan dan minum...? Allah Yang Maha Kuasa & Maha Pemberi Rezeki yang menanggung rezekinya, karena Dialah yang telah menciptakannya.
Allah menciptakan AROMA tertentu yang keluar dari tubuh anak gagak yang dapat mengundang datangnya serangga ke sarangnya.
Lalu berbagai macam ulat & serangga berdatangan sesuai dengan kebutuhan anak gagak, & ia pun memakannya...
Maa syaa Allah... Keadaannya terus seperti itu sampai warnanya berubah menjadi hitam, karena bulunya sudah tumbuh.

Ketika itu barulah gagak mengetahui itu adalah anaknya & ia pun mau memberi makannya sampai tumbuh dewasa & bisa terbang mencari makan sendiri.
Secara otomatis aroma yg keluar dari tubuhnya pun hilang & serangga-serangga tidak berdatangan lagi ke sarangnya.

Dia-lah Allah Ar Razzaq Yang Maha Pemberi Rezeki... "Kamilah yg membagi-bagikan penghidupan di antara mereka dalam kehidupan di dunia ini." (QS. Az-Zukhruf : 32)

Repost from : @Salman Al-Jugjawy

Rabu, 04 September 2013

FANATISME YANG BERLEBIHAN


ANARKISME BERNAMA SUPORTER SEPAKBOLA

                “Ayah aku takut.......!!”, suatu ketika saya keluar dari pintu stadion, seorang anak kecil yang digendong ayahnya berkata demikian dengan wajah pucat pasi, miris saya melihatnya. Niat ayah yang mengajak anaknya untuk mencari sebuah “hiburan”, yaitu pertandingan sepak bola yang biasanya disuguhkan pertandingan yang menarik dan hiburan dari koreo-koreo suporter tuan rumah yang menghibur, sambutan untuk suporter lawan yang hangat, dan balasan dari suporter lawan yang hangat pula, dengan kompaknya menanyakan kabar bagaimana keadaan suporter tuan rumah. Merinding melihat kekompakkan begitu banyak masa, dengan keramah tamahannya saling membalas yel-yel.
                Tapi tidak waktu seorang anak kecil yang digendong ayahnya berkata demikian, tidak ada pertandingan menarik, hanya 1 babak pertandingan, yang tidak dilanjutkan dengan babak kedua, dengan alasan tim tamu tidak mendapatkan keamanan, ya memang tidak aman, saya yang waktu itu duduk di bangku VIP saja merasa terganggu oleh ulah-ulah mereka yang mengaku seorang “suporter sejati”. HAH suporter sejati..?? TIDAK..!! Karena didalam sepakbola banyak mengajarkan kita tentang kebersamaan, sepakbola mempersatukan kita. FIFA sendiri sepagai otoritas tertinggi sepakbola dunia, mengajarkan untuk RESPECT, anti RASISME. Dimana kesejatian kalian..??
                Di dalam stadion hanya ada letusan-letusan petasan yang sampai mengarah ke para pemain dimana di dalam lapangan juga ada pemain-pemain tim yang kita bela, hujatan-hujatan kepada tim lawan, yang mana mereka adalah saudara-saudara kita, pemain lawan pun mereka adalah tulang punggung timnas kita, siapa yang rugi coba..?  Kalau salah satu pemain mereka cidera, yang mana mereka adalah tulang punggung timnas kita, pemain masa depan timnas kita. Berpikirkah anda sampai kesitu..?? Kita rugi, ya kita merugikan tim yang kita bela, kita memalukan kota kita sendiri yang terkenal dengan kesopanannya, mana kesopanan kalian.?? Ya kita pasti akan mendapat sanksi ataupun denda dari otoritas sepakbola tertinggi negeri ini, denda..?? Mampu kita bayar denda, sedangkan unutk membayar gaji pemain kita saja kita menunggak berbulan-bulan.
                Itu ya kesejatian kalian, kefanatikan kalian? Dengan alasan pada waktu bermain disana kita mendapat sambutan yang demikian pula. Dibenarkan ya, kejahatan dibalas dengan kejahatan? Sampai kapan akan terselesaikan, kapan stadion penuh, tiket sold out.?? Sebulan lalu saya kecewa gagal menyaksikan pertandingan berkualitas, yang diberi tajuk ”el classiconya Indonesia” karena hal-hal yang demikian itu, saya liat di sosial media, banyak saudara-saudaraku suporter yang menyayangkan itu, tapi apa? Kita sama saja dengan mereka kalau seperti itu tadi, memalukan, mengecewakan banyak pihak. Salah seorang pemain timnas pun membuat statmen di sosial media “Ini Sepak Bola bukan perang saudara”, pun demikan temanku yang menyaksikan pertandingan tadi di dalam stadion, berkata “Ini nonton bola apa nonton perang?”
                Ingin aku berteriak sekencang-kencangnya, untuk menghilangkan kekecewaan saya ini, kekecewaan pada sesuatu yang paling aku sukai, oh sampai kapan berakhir, Ya Tuhan ampunilah kami yang tega menghajar saudara-saudara kita sendiri.
SALAM SEPAKBOLA INDONESIA ANTI ANARKISME
                                                                                                                          Solo, 04 September 2013
               

Kamis, 27 Oktober 2011

PTI 2

Pengertian Sistem Operasi

Operating system (OS) atau yang sering di sebut sistem operasi adalah sekumpulan perintah dasar yang berperan untuk menjalankan dan mengoperasikan komputer .Sekarang ini banyak sekali macam-macam sistem operasi di pasaran baik yang asli ataupun yang bajakan.Ada beberapa sistem operasi yang biasa kita jumpai di pasaran diantranya Windows,Unix,Linux Dan masih banyak lagi yang lainya.Dari sekian banyak sistem operasi Yang beredar,sistem operasi milik perusahaan microsoft lah yang paling populer untuk para pengguna pc notebook,bahkan ponsel dan PDA sekalipun Dengan sistem operasi berbasis mobilenya



Bahasa pemrograman

Pengertian Bahasa Pemrograman. Bahasa Pemrograman adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer yang merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer.

Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

Software aplikasi

Suatu program komputer yangg berfungsi untukmelakukan tugas-tugas khusus sepertimembuat dokumen, memanipulasi foto, membuat laporan keuangan atau rancangan rumah..!!!

Rabu, 12 Oktober 2011

Tugas KWU


Hidup sering mengajarkan untuk mencintai sesuatu yang sebenarnya kurang disukai. Sebab, bisa jadi di kemudian hari, apa yang kurang disukai justru malah digenggam erat-erat. Perumpamaan inilah yang kini mendapat pembenaran dalam diri seorang wanita sukses di bisnis telekomunikasi dan teknologi informasi: Ita Yuliati Joemhana. Ada apa gerangan?


Kalender mesti dibalik lebih dulu ke dekade 1970-an. Awalnya, Ita tidak menyukai jurusan yang diambilnya di Akademi Teknis Nasional/Atenas (kini Institut Teknologi Nasional/Itenas): Teknik Elektro. Jurusan itu dipilihnya karena di Fakultas Teknik Atenas saat itu (1979) hanya ada dua jurusan. Jurusan lain, Teknik Geodesi, sama sekali tidak membetot minatnya. Kalaupun akhirnya Teknik Elektro dipeluknya, itu lantaran alasan sederhana: tanpa tes. 

Namun, apa yang terjadi selanjutnya sungguh di luar dugaan. Setelah menekuni, Ita seperti perangko dengan amplopnya: lengket dengan ilmu-ilmu yang diambilnya. Bahkan, studi yang ditempuhnya kelak mengantarnya menjadi pengusaha sukses di bidang telekomunikasi dan TI. Ita sukses mengembangkan Alita Indonesia (Grup Alita). Dari tahun ke tahun bisnis yang ia rintis sejak 1996 itu tumbuh supercepat. Mempekerjakan 400-an orang, omset tahunan Alita pada 2006 di atas Rp 350 miliar. Tak pelak lagi, Ita adalah bintang baru di industri yang hot ini.

Kiprah sukses Ita membangun Alita Indonesia memang menjadi oase tersendiri bagi industri telekomunikasi dan TI. Ia sukses di di bisnis telekomunikasi yang cenderung didominasi wirausaha pria. Perempuan cantik ini mulai nyemplung industri telko saat lulus kuliah, 1982. Begitu lulus sarjana muda, dia langsung diterima di PT INTI, anak usaha PT Telkom di Bandung. Di sini, ia diterjunkan di bagian transmision engineering. "Saya berkembang dan belajar banyak hal di INTI karena dilibatkan dalam berbagai proyek. Saya mengenal lingkungan industri telekomunikasi secara keseluruhan juga saat di INTI," ungkapnya. 

Tentu saja, wanita kelahiran Bandung 30 Juli 1960 ini beruntung bisa bekerja di INTI yang ketika itu merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia yang mengerjakan proyek infrastruktur telekomunikasi seperti switching, produksi telepon dan fiber optic - waktu itu masih monopoli. Di perusahaan ini pula Ita mengenal vendor telekomunikasi terkemuka asal Jepang yang kelak menjadi partnernya, NEC. Seiring dengan pengayaan wawasannya dengan dunia praktik, Ita menyelesaikan S-1 di Atenas, dengan mengambil konsentrasi bidang digital microwave. 

Tujuh tahun bekerja di INTI, pada 1989 Ita meninggalkan Bandung karena menikah dan mengikuti suaminya menetap di Jakarta. Kebetulan juga INTI tak punya cabang di Ibu Kota. Setelah mencari pekerjaan, dia mendarat di PT Nasio Indonesia. Ini salah satu perusahaan telekomunikasi swasta pertama di Indonesia -- berdiri pada 1969 - yang merupakan mitra lokal NEC. Di sini, kesulitan teknis nyaris tak ditemui karena lingkungan kerja dan bisnisnya sama dengan INTI. Dalam pekerjaannya, ia pun masih berhubungan dengan NEC, Indosat dan Telkom. 

Ita pamit undur dari Nasio pada 1996 karena pemiliknya meninggal dunia. Lebih dari itu, ia ingin punya usaha sendiri meski skala kecil. Bahkan, sebenarnya ia telah merancang pendirian usaha itu pada akhir 1995. Dengan mengibarkan entitas PT Alita Indonesia, titel wirausaha pun disandangnya. Ia memulainya dengan dua orang: satu direktur dan satu pramukantor. Direkturnya, tak lain, Ita sendiri. 

Seperti jodoh yang tak lari ke mana. Tak perlu waktu lama bagi Alita untuk menapak bisnis. Langkah pertama diayun ketika PT Indosat mendapatkan proyek pengembangan infrastruktur telekomunikasi (fixed line) di seluruh Kamboja dan membutuhkan mitra dari Indonesia untuk pengerjaan. Indosat sempat menawari beberapa perusahaan Indonesia (network provider) untuk bergabung, tapi tidak ada yang berminat. Ita tertantang dan merasa punya kompetensi. Maklum, meski perusahaannya masih baru, bidang itu sudah menjadi makanan sehari-hari. Di proyek ini, awalnya ia hanya ditugaskan menyusun konsep dan desain. Namun lama-kelamaan, karena dinilai punya kompetensi, juga diserahi pengerjaannya hingga selesai. 

Ita sangat terkesan dengan pengalamannya di Kamboja karena saat itu suasana di negeri itu masih kacau, suasana perang. Banyak ranjau dan sering terdengar dentuman tembakan. "Saya ke mana-mana dikawal dan tahunya bolak-balik kantor-hotel karena gawat. Nggak berani ke lapangan. Tapi ternyata di sana kami bisa survive juga," katanya mengenang. Proyek di Kamboja berlangsung dua tahun. "Kami memberangkatkan teknisi-teknisi Indonesia ke sana. Makanya meski dalam negeri krismon, kami malah dapat dolar," ujar Ita yang melihat proyeknya di Kamboja lebih untuk memperkaya rekam jejaknya. 

Alita baru mulai menggarap domestik pada 1997 di Semarang. Di kota ini, NEC berbisnis pengembangan jaringan dengan PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia, perusahaan KSO (kerja sama operasional) Telkom di Jawa Tengah. Ita memohon perusahaan Jepang itu mengalihkan pekerjaan maintenance dan trouble shooting ke Alita. Semula pihak NEC skeptis Alita bisa mengerjakannya. Namun, bukan wirausaha namanya kalau lembek. Ita mampu meyakinkan sehingga keluarlah Ocassion Support Agreement. "Kami yang me-maintain semua peralatan NEC di sana. Proyeknya nggak banyak. Tapi dari situ kami makin yakin, kalau kami mau, pasti kami mampu," ujarnya tandas. 

Sedikit-sedikit menjadi bukit, akhirnya benar-benar terjadi. Tak lama setelah itu, satu demi satu tawaran proyek menghampiri. Alita mendapatkan kesempatan membangun menara base transceiver system (BTS) dari IM3 (Indosat) di Jabotabek. Tidak banyak memang, hanya lima menara. Namun, ini menjadi proyek pembelajaran karena Ita justru menderita banyak kerugian saat mengerjakannya. Di lain sisi, proyek itu menjadi momentum karena ketika belum selesai, Alita sudah ditawari Satelindo, juga untuk membangun menara, dalam jumlah lebih banyak: 25. Dan bak bola salju, setelah itu giliran Excelcomindo (XL), yang memercayainya mengerjakan proyek instalasi mini link antarmenara. Tak tanggung-tanggung, Alita bahkan bertindak sebagai main contractor yang menginstalasi semuanya. Adapun barang (perangkatnya) disuplai NEC. "Kami mulai menanjak dari sini. Proyek kami makin bertambah dan makin dipercaya. Sampai tahun kemarin, proyek dari XL saja lebih dari US$ 35 juta," ungkapnya.

Setelah itu, jalan pun terentang lapang. Reputasinya makin dikenal sebagai pemain yang patut diperhitungkan di bisnis konstruksi dan pemasok telekomunikasi. Bahkan, Alita kemudian juga masuk di bisnis TI setelah diajak berpatungan dengan anak usaha AT & T, Sterling Commerce, dengan mendirikan PT Alita Process Inovasi (API). Sterling Commerce kuat dalam pengembangan aplikasi dan proses bisnis, khususnya supply chain, untuk kepentingan outsourcing. Di API, Ita memegang mayoritas saham (70%). Di sini ia bukan menjadi reseller. "Platform bisnis ini jutaan dolar. Saya juga harus invest banyak. Belum lagi, saya harus melakukan edukasi ke pelanggan di Indonesia karena bisnisnya value added sehingga butuh banyak penjelasan. Makanya, saya nggak mau sekadar jadi reseller," katanya.

Diawaki 20 karyawan inti, API berkembang pesat dan telah memiliki banyak klien. Pertamina, misalnya, memercayainya mengembangkan sistem tracking dengan teknologi Global Positioning System (GPS) untuk mobil-mobil tangki Pertamina di Sulawesi. "Kami yang membuat middleware, petanya, dan sebagainya," ungkap Ita. API juga sedang membantu klien perusahaan semen di Vietnam mengembangkan aplikasi GPS untuk sebuah perusahaan taksi, dan membantu BNI dalam pengembangan sebuah proses bisnis. 

Sukses di TI benar-benar membuat Ita kian bersemangat berbisnis. Selain mendirikan API, di bisnis TI, Alita mengembangkan pula PT Nutech Integrasi (NI) - berpatungan dengan Nutech Malaysia (20%). Sementara API lebih banyak ke proses bisnis dan supply chain management, spesialiasi NI di bidang payment solution. NI mengembangkan digital smartcard, bekerja sama dengan Freedom. Salah satu proyeknya, ticketing system dan smartcard proyek bus Trans-Jakarta di Jakarta (koridor II dan III) - termasuk pemeliharaannya. "Jadi, di bisnis TI kami sudah punya dua kaki (API dan NI). Ini bisnis masa depan," katanya menerangkan. 

Sebenarnya, penetrasi ke bisnis TI merupakan bagian dari strategi Ita untuk tidak menaruh telur di satu keranjang. Apalagi, menurutnya, bisnis infrastruktur telekomunikasi juga bisa mengalami saturasi. Contohnya, penetrasi infrastruktur untuk 3G yang katanya akan boom ternyata tak membutuhkan tambahan infrastuktur dari yang sudah dimiliki operator GSM. "Saya pikir ke depan adalah era aplikasi dan konten. Untung sekali datang mitra asing seperti Freedom dan Sterling yang mencari kami," ujarnya mengenang. Hanya saja, di bisnis TI pihaknya tak ingin masuk sebagai pengembang software pada umumnya seperti Balicamp, tapi memilih berinvestasi mengembangkan software untuk kepentingan alih daya. Masih di bisnis TI, dia juga sedang menjajaki peluang bisnis content provider dan tengah berdiskusi dengan salah satu mitranya dari Jepang. Apa itu wujudnya, ia belum mau menceritakannya.

Yang jelas, antusiame menggarap bisnis TI tak mengendurkan cengkeraman Alita di bisnis telekomunikasi. Ternyata, sejak 1999 Ita membeli 50% saham PT Nasio Karya Pratama, perusahaan tempatnya pernah bekerja. Rupanya, perusahaan itu mengalami stagnasi dan istri pendiri memintanya kembali, dengan status sebagai pemilik. "Akhirnya, saya beli 50% sahamnya dan saya mulai bangun kembali dari nol," ujarnya seraya menjelaskan, sejak 2005 Alita Indonesia dijadikan holding.

Melihat kiprahnya, tak bisa dipungkiri, Alita Indonesia, holding company yang dikibarkan Alita, kini berkembang amat pesat. Setidaknya, punya lima anak usaha: PT Nasio Karya Pratama, PT Buana Selaras Globalindo dan PT Alita Nasio Kaliyanamitra (pembangun BTS), ketiganya terkait dengan bisnis telekomunikasi; serta API dan NI, yang membidangi TI. Bukan cuma itu, dari seorang pramuwisma, tak dinyana Ita menjadi wirauaha yang mempekerjakan 400-an orang dengan omset US$ 37 juta pada 2006, dan tahun 2007/08 ditargetkan Rp 750 miliar. "Saya sendiri nggak menduga akan secepat ini. Saya juga ketar-ketir dan berusaha meredam pertumbuhan agar bisa terkendali," ujar Ita yang menghibahkan 5% saham holding ke karyawan (koperasi).

Tentang rahasia di balik pertumbuhan bisnisnya, Ita mengatakan, semua itu tak lepas dari visi yang menjadi mimpinya dari awal bahwa dirinya ingin Alita menjadi pemain internasional. Ia berusaha konsisten dengan mimpinya itu. "Saya baru mengambil dividen tiga tahun terakhir. Dulu kalau untung, tidak saya ambil, namun saya invest lagi untuk pertumbuhan," ujarnya. Tak hanya itu, dari awal pihaknya berusaha menciptakan sesuatu yang punya differentiation point. "Makanya, kami mengupayakan meraih ISO dari KEMA. Kami termasuk perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang pertama mendapatkannya," ujarnya lagi. Kualitas memang jadi perhatian utamanya. Jangan heran, dalam proses rekrutmen SDM, ia berusaha menggunakan standar profesionalisme ketat dan juga menggundang konsultan tersendiri. 

Kiat lain, Ita berusaha tak bosan menggali ilmu-lmu baru serta terus mengembangkan jaringan. "Di bisnis jasa, networking sangat penting. Tentu ini bukan networking dalam arti KKN (korupsi-kolusi-nepotisme)," ia mengemukakan prinsipnya. Selain itu, juga harus membangun citra baik di mata pelanggan, khususnya buat dirinya sebagai pemimpin perusahaan. "Sekali image rusak, akan susah menambalnya. Kepercayaan itu juga tumbuh dari image," Ita sekali lagi menjelaskan prinsipnya. Alita sendiri termasuk perusahaan yang aktif berpameran di luar negeri. Tahun 2006, perusahaan ini jadi salah satu dari segelintir pemain Indonesia yang berani berpameran di ajang Communic Asia di Singapura. 

Koesmarihati, tokoh bisnis telekomunikasi yang juga anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, melihat Ita sebagai wirausaha nasional bidang TI dan telekomunikasi yang bisa dibanggakan. "Saya mengikuti sepak terjangnya sejak merintis pekerjaan telekomunikasi di Kamboja, dengan Telkom dan Indosat. Di Indonesia, saat ini entrepreneur wanita biasanya putri seorang entrepreneur. Namun, Ita sukses karena usahanya yang gigih," ungkap Koes yang pernah menjabat sebagai direksi PT Telkom. Koes sering bertemu Ita di banyak ajang, seperti kongres besar telekomunikasi di Singapura, Jenewa, dan Hong Kong. Ia melihat bisnis Alita Indonesia kini bertaraf internasional. Menurutnya, Ita adalah wirausaha yang profesional dan tidak manja. "Dia mempergunakan female touch untuk keluwesannya bergaul dan memimpin perusahaan," ungkap Koes yang berharap operator telekomunikasi di Indonesia, termasuk Alita, bisa menjadi pemain global. Kalau diperlukan, menurutnya, pemerintah mestinya memfasilitasi.

Sejauh ini, Ita telah mencoba masuk di pasar mancanegara, di antaranya mendirikan Alita Europe untuk menggarap bisnis telekomunikasi di Eropa Timur. "Saya pilih Hungaria karena Eropa Timur masih bersabahat dengan kita. Negara-negara sekitarnya belum berkembang sehingga ada hal yang bisa kita lakukan," tutur wanita yang di Hungaria bermitra dengan perusahaan telekomunikasi setempat, Linecom. Yang pasti, meski ekspansif, Ita tetap ingin fokus di bisnis telekomunikasi dan TI. Karena itulah, ia tak berminat ketika diajak terjun ke bisnis lain oleh kenalannya, termasuk pertambangan dan biofuel yang tengah hangat. Di luar telekomunikasi dan TI, Ita hanya berbisnis restoran Bali Café (di Phnom Penh, Kamboja), Rumah Sutera (Dharmawangsa Square, Jakarta) dan perusahaan promosi produk wisata di Hungaria. Namun itu semua karena hobi pribadi, bukan Alita. Hanya bisnis percetakan digital (PT Sumber Sinar Mentari) yang dikonsolidasinya ke Alita Indonesia karena sarat teknologi dan di Indonesia hanya ada lima perusahaan sejenis -- membuat emblem mobil dan motor. Kelak, Sumber Sinar Mentari akan dikembangkan memproduksi smartcard.

Dengan keberhasilan yang diraihnya itu, Ita pantas bangga. Bisnis yang dibangunnya dari nol kini sudah membesar dan semua anak usaha dipercaya bank. Namun, ia tak ingin pertumbuhan bisnisnya hanya sampai di sini. Itulah sebabnya, ia kini menyiapkan perusahaan patungan yang memproduksi antena dari Hungaria. "Ini bagian dari pengembangan local content. Apalagi, tiap tahun saya paling tidak menyuplai 2.000 link (antena) ke XL yang semua kami pasok dari impor (AS)," ungkap Ita yang mengharapkan perusahaannya juga memproduksi peranti keras untuk jaringan WIMAX maupun CDMA. 

Lewat rencana-rencana yang direntangkannya itu, Ita bahkan berani menargetkan omset sebesar Rp 1 triliun pada 2009. Untuk menampung pertumbuhan organisasinya, ia kini membangun office tower (Alita Tower) dengan konsep smart building di Jln. T.B. Simatupang, Jakarta, yang akan dijadikan kantor pusat kelompok usahanya. 

Mungkinkah bisnisnya membesar karena secara umum industri telekomunikasi memang sedang boom? "Saya yakin, meski pasar boom, bila kami nggak punya kompetensi, maka kami nggak akan mendapat kue pasar," jawabnya serius. Yang pasti, melihat semua ini, ia merasa menerima blessing bahwa dulu dirinya mengambil kuliah teknik elektro, sehingga bisa bekerja di INTI serta kenal dengan teknologi telekomunikasi dan microwave. Kalau tidak, belum tentu ia menjadi wirausaha sukses seperti sekarang.

Senin, 10 Oktober 2011

Pekembangan teknologi informasi

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e, seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Bidang pendidikan(e-education)
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.
BIDANG – BIDANG YANG MENGALAMI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI:
Dalam Bidang Pemerintahan (e-government)
E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).
Bidang Keuangan dan Perbankan
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern.
Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia yang unik dan luas.
Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
1. Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari hari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.
Pengertian teknologi secara umum
• proses yang meningkatkan nilai tambah
• produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja
• Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan digunakan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Karena itu pada makalah ini kami membuat dampak-dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Sebagai contoh dapat dikemukakan pendapat pakar teknologi dunia terhadap pengembangan teknologi.
Menurut B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu
(1) pesawat terbang,
(2) maritim dan perkapalan,
(3) alat transportasi,
(4) elektronika dan komunikasi,
(5) energi,
(6) rekayasa ,
(7) alat-alat dan mesin-mesin pertanian, dan
(8) pertahanan dan keamanan.
Jenis Aplikasi Teknologi Informasi
Aplikasi teknologi informasi sangat terkait dengan aplikasi teknologi komputer dan komunikasi data dalam kehidupan. Hampir semua bidang kehidupan saat ini dapat memanfatkan teknologi komputer. Beberapa jenis aplikasi tersebut adalah :
1. Aplikasi di bidang sains
Contohnya adalah aplikasi astronomi (perbintangan).
2. Aplikasi di bidang teknik/rekayasa
Contohnya adalah pembuatan robot dengan menggunakan konsep kecerdasan buatan agar robot lebih bijak.
3. Aplikasi di bidang bisnis/ekonomi
Contohnya adalah e-business, e-marketing, e-commerce dan lain-lain.
4. Aplikasi di bidang administrasi umum
Contohnya adalah aplikasi penjualan/distribusi barang, aplikasi penggajian karyawan, aplikasi akademik sekolah dan lain-lain.
5. Aplikasi di bidang perbankan
Contohnya adalah e-banking, ATM, dan m-banking.
6. Aplikasi di bidang pendidikan
Contohnya adalah e-learning (distance learning).
7. Aplikasi di bidang pemerintahan
Contohnya adalah e-government dan aplikasi inventarisasi kekayaan milik negara (IKMN).
8. Aplikasi di bidang kesehatan/kedokteran
Contohnya adalah pemeriksaane kokar diogr af i yaitu suatu pemeriksaan non invasif untuk menegakkan diagnose penyakit jantung. Dengan menggunakan alat ini aktivitas otot-otot jantung bisa dilihat langsung dilayar monitor dan lainnya.
9. Aplikasi di bidang industri/manufaktur
Contohnya adalah simulasi komputer untuk ujicoba atas rancangan sistem baru.
10. Aplikasi di bidang transportasi
Contohnya adalah aplikasi untuk mengatur jadwal penerbangan pesawat terbang.
11. Aplikasi di bidang pertahanan keamanan
Contohnya adalah aplikasi sistem keamanan data dengan enkripsi.
Dikutip dari warta warga